Friday, October 30, 2015

Hidup.

Jika Ini Hidup yang berliku aku terima.
Jika Ini Hidup yang selalu di uji aku terima
Jika Ini Hidup yang perlu bersabar aku belajar.
Jika Ini Hidup penuh penipuan aku lah mangsanya.



Jika Ini Hidup yang kita kena terima kelemahan orang, orang tak boleh terima kelemahan kita.
Jika Ini Hidup dan Aku masih lagi hidup aku akan teruskan berjalan sampai ke penamatnya.
Jika Ini Hidup aku rasa belajar bersyukur bukan merungut.
Selamat Malam.

Wednesday, September 16, 2015

Suluhkan Cahaya.



Dia berada dalam kegelapan seorang diri , dia mencari siapa yang sudi menemaninya dalam kegelapan itu.Ruangnya terlampau sempit dia hanya mampu berpusing sedikit demi sedikit mendengar orang memanggil manggilnya dari luar.Tapi hanya suara kedengaran tiada bayangan pun yang dia nampak.

Setelah berbulan bulan dalam kegelapan akhirnya dia berjaya keluar,matanya begitu sakit untuk melihat cahaya,kerana dia sudah biasa berada dalam kegelapan.Air matanya mengalir begitu banyak dia hanya mampu suarakan tangisan,kerana hanya itulah satu satunya bahasa yang dia tahu. Dia berjaya memaksa dirinya dan membuka mata yang di pajamnya.Dia melihat orang sekelilingnya gembira menyambut dia daripada kegelapan hatinya berbisik mungkin mereka ini bakal menyuluhkan cahaya untuk dia berjalan.

Sedang dia fikir tentang cahaya,tiba tiba dia terdengar satu suara laungan di telinganya,hati nya bergetar jantungnya berdegup pantas pandangan matanya semakin jelas dia dengar orang membisikan di telinganya mari menuju kejayaan berkali kali dia dengar bisikan itu di telinganya.Hatinya semakin bercahaya setelah laungan itu di habiskan.Cahaya yang pertama dia dapat setelah berbulan berada dalam kegelapan.

Dari gelap menuju terang, bukanlah sesuatu pekara yang mudah,kerana setelah bebulan berada di dalam kegelapan akhirnya dia di kurniakan cahaya dan petunjuk jalan.Hari semakin berlalu dia semakin membesar akan tiba masa dia mengenali kegelapan semula dan sakitnya mencari cahaya tanpa bantuan.Semoga dia bersedia menghadapi sebuah kehidupan yang penuh pancaroba.


Abdul Majid
16/9/2015











Thursday, May 7, 2015

Nikmat.


https://secure.static.tumblr.com/b001cfd85b71700203bf5afe681512ea/ussvpeg/EBXn3qiqr/tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_tumblr_static_vuelo.jpg

Mesti korang pelik tajuk status kali nie kan?Nikmat.
 Sebenarnya aku takdelah tua mana nak cakap pasal nie.
Tapi aku nak bagitau lah sebab aku tengah lalui,


Kalau kau masih bersekolah,
Nikmati betul betul masa kau dengan kawan kawan.
Nikmati masa berbual dengan guru guru.
Nikmati setiap perjalanan masa sekolah.


Kalau kau dekat University,
Nikmati masa bersama sama kawan kawan pulak.
Nikmati masa bersama lecture.
Nikmati saat kau group assignment sama sama
Nikmati saat kau buat presentation depan Lecture tu.


Kalau kau duduk dengan Family,
Mak Ayah ada lagi Nikmati saat bersama mereka.
Nikmati perbualan bersama mereka.
Nikmati rasa kena marah dengan mak ayah.
Nikmati kasih sayang yang dorang beri.


Sebab makin kau meningkat dewasa nikmat nikmat nie susah nak di rasai.Sebab masa akan cemburu gila babi dengan kau.So selagi kau belum kerja dan masih belajar baik kau rasa perasaan NIKMAT betul2.Nanti kau menangis air mata darah pun takkan dapat rasa benda tu semua kalau dah berlalu (typical verse haha)/


Sekian.
Abdul Majid.

Thursday, March 5, 2015

Siapa sangka?

Abdul Majid was a Name.

Assalamualaikum ! Apa khabar semua macam tak percaya dah gila aku tak menulis.
Sedangkan menulis tu a part of my hobby kot dulu.Mungkin sebab masa mungkinlah.
Siapa sangka aku dah dewasa daripada budak ke remaja dan remaja dewasa sedap sikit bunyi takdelah rasa tua sangat haha.So how's life going?Hope everything going fine.

So much things have happens selama 22 tahun ada suka dan duka.Tapi setiap yang terjadi tu ada hikmah dan pengajaran di sebaliknya.Aku cuma sedih sikit sebab aku tak dapat jadi mcm ada satu masa tu.Masa iman tengah memuncak,iman tu masa bercahaya sekarang cuma kadang kadang aku kalah aku tergelincir,ter ke?sengaja bang.Kau tau apa rasa bila buat dosa tapi kau sedar?rasa dia macam err ! susah nak gambarkan.Ada masa aku minta maaf dengan Tuhan,ada masa aku malu dah.
Sebab aku buat dosa dia nampak,tapi aku yang buat buat tak nampak.


Kadang kadang aku rasa sebab tu Tuhan tarik balik nikmat masa drpd aku,sebab aku tak hargai masa bersama dengan Dia dulu.Aku tak nak berubah sebab peralihan masa,aku nak berubah sebab nak dapat Rahmat Dia.Dulu masa aku banyak pergi kelas kelas semua.Aku boleh bangun pagi dapat rasa nikmat manisnya Iman.Orang kata walaupun merangkak kau akan pergi kalau kau tau apa yang Tuhan sediakan di sebalik kesusahan dan pengorbanan yang kau lakukan.Lagi satu aku pesan kalau bercinta cepat cepat kahwin.Aku tengah berusaha lah nie tapi rasa macam lambat lagi jee ;/


Tapi kau tak boleh putus asa,kau kena yakin Tuhan akan ampunkan dosa kau.
Aku yakin tu,aku cuma takut aku mempermainkan Tuhan sebab tiap kali aku cari aku buat dosa balik.
Faham?tak faham takpe aku faham.Pada yang berubah ke arah Allah s.w.t doakan aku sekali,doa korang tu semua power dia lain macam lagi2 tanpa di ketahuikan.



Moga Allah s.w.t memberikan hidayah,menunjukkan jalan yang lurus jalan yang di redhai olehNya
Amin ;D

Tuesday, February 10, 2015

History Day.

Statement by Anwar Ibrahim upon the judgement of the Federal Court on 10th February 2015
I maintain my innocence of this foul charge - this incident never happened.
This is complete fabrication- coming from a political conspiracy to stop my political career.
You have not given proper consideration to the case presented by my counsel from day one - that this incident never happened at all.
I can go on and on but I see from your statement today that it will be fruitless - it appears as i have been condemned again as I was in the court of appeal. only here we went through a facade of an 8 day hearing!
It is not a coincidence how the of the PM was able to release a full written statement on your decision barely minutes afteryou handed your judgment today even before sentencing.
In bowing to the dictates of the political masters, you have become partners in crime for the murder of judicial independence and integrity. You have sold your souls to the devil, bartering your conscience for material gain and comfort and security of office.
You had the best opportunity to redeem yourselves – to right the wrongs of the past and put the judiciary on a clean slate and carve your names for posterity as true defenders of justice.
But instead you chose to remain on the dark side and drown your morals and your scruples in a sea of falsehood and subterfuge. Know you not that you are now wallowing in filth and foulness and the stench of your injustice will permeate through every nook and cranny of this so-called Palace of Justice and I do pity you all.
Yes, you have passed judgement on me – and I will, again for the third time, walk into prison but rest assured my head will be held high. The light shines on me.
But the shame is on you for you will be judged by history as the great cowards of humanity. Sitting on that high horse of judicial power, you have stooped so low to become the underlings of the political masters.
Students of law and professors of jurisprudence will scrutinise your
judgments and as they dissect your reasoning and your decision, your credibility and integrity will be torn to tatters. And you will be exposed as the fraudsters who don the robe of judicial power only to pervert the course of justice.
Do not forget that, as all of us will have to, you too will have to answer to your Maker. You will have to answer why you turned your backs on the principles that you had so solemnly sworn to uphold.
People who come into your court have to bow their heads and address you as ‘My Lords’ but don’t you know that you too will have to answer to your Lord one day? By then you will need more than bowing and prostration to justify why you wilfully transgressed Allah’s command
as ordained in Surah an-Nisaa, verse 58:
Going to jail, i consider a sacrifice i make for the people of this country.
I have fought most of my life on behalf of the people of this country - for the people I am willing to go to jail or face any other consequence.
My struggle will continue, wherever I am sent and whatever is done to me.
To my friends and fellow Malaysians let me thank you from the bottom of my heart for all the support you have given me. And Allah is my witness. I pledge and I will not be silenced, I will fight on for freedom and justice and I will never surrender!
Anwar Ibrahim
10 Feb 2015